Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Bapak Krisna Ariza memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Forum Kemitraan UMKM dengan Ritel Modern dan Marketplace di Bandung, Kamis (09 Nov). Pesatnya perkembangan industri yang terjadi saat ini meskipun merupakan suatu tantangan bagi pelaku UMKM namun perlu juga dipandang sebagai suatu peluang dalam mengembangkan kapasitas dan daya saing usaha terutama dalam pemanfaatan e-commerce. Peluang tersebut tercermin dari jumlah pengguna e-commerce di Indonesia yang mencapai 178,94 juta orang pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 12,79% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 158,65 juta pengguna. Melihat trennya, Jumlahnya pun diproyeksikan mencapai 196,47 juta pengguna hingga akhir 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi e-commerce di Indonesia sebesar Rp476,3 triliun pada 2022. Nilai itu didapatkan dari 3,49 miliar transaksi di e-commerce sepanjang tahun lalu. UMKM dituntut dan dituntun agar mampu mengambil peran sebagai pemasok dalam perdagangan melalui ritel modern dimana sektor ritel memiliki kontribusi penting dalam mendorong pemulihan konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kesempatan kali ini Kementerian Perdagangan bisa berkumpul bersama 4 (empat) pilar pendukung pengembangan ekosistem bisnis UMKM yaitu (1) UMKM itu sendiri; (2) Ritel Modern; (3) Marketplace; dan (4) Lembaga Pembiayaan yang diharapkan nantinya bisa terjalin keterhubungan yang lebih konkret untuk UMKM yang lebih maju dan berdaya saing. Kementerian Perdagangan terus berupaya dalam mendorong para pelaku UMKM untuk ikut berperan aktif dalam transaksi e-commerce dan memanfaatkan teknologi informasi sebesar-sebesarnya dalam mengelola usahanya melalui program-program digitalisasi UMKM.