Dalam rangka mewakili Menteri Perdagangan, Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Bapak Syailendra didampingi oleh Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Bapak Krisna Ariza, menjadi pembicara pada kuliah umum bertema
Dalam rangka mewakili Menteri Perdagangan, Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Bapak Syailendra didampingi oleh Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Bapak Krisna Ariza, menjadi pembicara pada kuliah umum bertema "Perdagangan Indonesia di Tengah Ancaman Resesi" di Universitas Muhammadiyah, Ternate, Maluku Utara, Jumat (25 November).
Kuliah umum adalah salah satu bentuk kolaborasi institusi pendidikan dengan Kementerian Perdagangan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan isu dan kebijakan perdagangan Indonesia.
Dalam paparannya, Bapak Syailendra menyampakan langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk terus melakukan penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas. Untuk penguatan pasar dalam negeri, Kementerian Perdagangan memprioritaskan stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok untuk mengendalikan inflasi.
Khususnya pada Perdagangan Dalam Negeri, stabilitas harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil di tengah kenaikan harga BBM. Untuk minyak goreng curah yang menjadi tugas khusus dari Presiden Joko Widodo, harganya sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp13.800 per liter. Minyakita juga sudah tersediadi 34 provinsi, termasuk Maluku Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat.
Sehingga, di tengah ancaman resesi, masyarakat patut bersyukur karena inflasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara anggota G20 lainnya. Yaitu, Inflasi pada bulan Oktober tercatat 5,71 atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.
Kementerian Perdagangan akan membuka lebih banyak lagi kerja sama dengan institusi pendidikan, yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan strategi kebijakan perdagangan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.